Dalam dunia investasi saham Indonesia, nama Lo Kheng Hong (LKH) adalah legenda hidup. Ia sering disebut sebagai “Warren Buffett-nya Indonesia” karena gaya investasinya yang fokus pada nilai, kesabaran luar biasa, dan hasil spektakuler yang ia raih selama puluhan tahun. Namun, siapa sangka, Lo Kheng Hong memulai semuanya dari nol — dari seorang pegawai bank dengan gaji kecil, hingga menjadi salah satu investor saham terkaya di Indonesia.
Awal Kehidupan yang Sederhana
Lo Kheng Hong lahir pada tahun 1959 di Jakarta dari keluarga Tionghoa sederhana. Ia tumbuh di lingkungan yang serba kekurangan, tinggal di rumah kecil tanpa kamar mandi dalam, dan harus berhemat untuk bisa melanjutkan sekolah.
Meski hidup pas-pasan, ia memiliki tekad kuat untuk belajar dan memperbaiki nasib. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia bekerja di sebuah bank dengan gaji sekitar Rp 1 juta per bulan — namun dari sinilah perjalanan investasinya dimulai.
Mengenal Dunia Saham dari Buku
Inspirasi Lo Kheng Hong datang dari buku-buku investasi klasik seperti The Intelligent Investor karya Benjamin Graham dan kisah sukses Warren Buffett. Ia membaca setiap hari dan belajar memahami bahwa saham bukan perjudian, melainkan kepemilikan atas bisnis nyata.
“Saya bukan orang pintar, saya hanya orang yang suka membaca buku investasi.” – Lo Kheng Hong
Investasi Pertama yang Penuh Tantangan
Pada awal 1990-an, Lo Kheng Hong mulai membeli saham dengan modal kecil dari gajinya yang pas-pasan. Ia hidup sederhana, tidak membeli mobil, tidak bergaya konsumtif — semua demi bisa menabung dan membeli saham.
Ia selalu percaya bahwa uang sebaiknya bekerja untuk kita, bukan sebaliknya.
Momen Emas: Krisis Jadi Peluang
Pada saat krisis ekonomi 1998, banyak investor panik karena harga saham jatuh drastis. Namun Lo Kheng Hong justru melihat itu sebagai kesempatan emas. Ia membeli saham-saham bagus yang harganya turun jauh di bawah nilai wajar, seperti PT United Tractors Tbk (UNTR).
Beberapa tahun kemudian, saham-saham tersebut melonjak ratusan persen. Dari situlah kekayaan Lo Kheng Hong tumbuh pesat.
“Saya senang kalau bursa saham turun. Karena saya bisa beli perusahaan bagus dengan harga murah.”
Dari Pegawai Bank ke Investor Miliarder
Setelah bertahun-tahun berinvestasi, ia akhirnya pensiun dari pekerjaannya di usia 42 tahun dan hidup sepenuhnya dari hasil investasi saham. Kini kekayaannya diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah — semuanya dari pasar modal.
Meski sudah kaya raya, ia tetap hidup sederhana, tanpa mobil mewah atau kantor besar. Hidupnya diisi dengan membaca dan berpikir.
Filosofi Investasi Lo Kheng Hong
- Beli perusahaan, bukan sekadar saham. LKH meneliti bisnis yang ia beli, bukan hanya harga di layar.
- Beli saat murah, jual saat mahal. Ia selalu mencari saham undervalued yang dibenci pasar tapi punya fundamental kuat.
- Sabar adalah kunci. Ia bisa menahan saham bertahun-tahun hingga nilainya berlipat ganda.
- Hidup hemat dan hindari utang. “Kalau tidak bisa menahan keinginan konsumtif, kamu tak akan jadi investor sukses,” katanya.
- Baca setiap hari. Ia belajar terus dari laporan keuangan dan buku investasi.
Kisah Sukses Saham Multibagger
Salah satu kisah paling fenomenal adalah investasinya di saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI). Ia membeli sahamnya di harga Rp 250 per lembar dan menjualnya bertahun-tahun kemudian di Rp 31.500. Artinya, ia meraup keuntungan lebih dari 100 kali lipat — atau sekitar 12.600%!
Sederhana Tapi Berwawasan Luas
Meski sudah miliarder, Lo Kheng Hong tetap hidup sederhana. Ia tidak memiliki sekretaris pribadi atau kantor megah. Semua analisis saham ia lakukan dari rumah dengan tenang. Ia percaya bahwa ketenangan dan kebiasaan membaca adalah kunci kejernihan berpikir.
“Saya tidak ingin punya banyak uang untuk membeli barang mewah. Saya ingin punya banyak waktu untuk membaca dan berpikir.”
Pelajaran Penting dari Lo Kheng Hong
- Mulai dari kecil tidak masalah. Yang penting mulai dan disiplin.
- Gunakan waktu dan kesabaran. Investasi bukan jalan pintas untuk kaya.
- Beli saat panik, bukan saat euforia. Kesempatan terbaik muncul saat orang takut.
- Pahami bisnis, bukan rumor. Belilah perusahaan yang kamu mengerti.
- Hemat dan hindari gaya hidup konsumtif. Modal terbesar investor adalah disiplin.
Kesimpulan
Kisah hidup Lo Kheng Hong membuktikan bahwa kesuksesan bukan milik orang kaya saja, tapi milik siapa pun yang mau belajar, sabar, dan konsisten. Dari pegawai bank bergaji kecil, ia menjadi investor sukses dengan kekayaan luar biasa — semua karena disiplin dan kecintaan terhadap ilmu.
“Hiduplah sederhana, investasikan dengan cerdas, dan biarkan waktu bekerja untukmu.”
Kata kunci terkait: Lo Kheng Hong, Warren Buffett Indonesia, investor saham sukses, value investing Indonesia, kisah sukses saham.
